Senin, 04 Mei 2020

Public Relation Writing




 Definisi PR Writing

       Sebagian besar public relations adalah berkaitan dengan keahlian tulis-menulis. Bahkan perpaduan tugas dan tanggung jawab untuk organisasi satu dengan lainnya mungkin berbeda, tetapi menulis selalu ada.
            Media komunikasi public relation antara lain newsletter, bulletin, majalah dinding, company profile, press-release, back grounders, naskah pidato, annual report maupun iklan korporat. Media komunikasi tersebut di atas bias disebut sebagai produk tulisan public relations.
            Public relations writing bisa didefinisikan sebagai “aktivitas menulis atau membuat produk-produk tulisan yang didesain untuk membangun dan menjaga hubungan positif dengan public yang dapat mempengaruhi citraa organisasi”. Karena itu, tujuannya adalah menginformasi dan memengaruhi sikap dan perubahan perilaku public. (Kriyantono,2012:94)
Tujuan PR Writing sendiri adalah:
-          To inform (memberitahu/menginformasikan)
-          Persuade (membujuk/meyakinkan)
-          Irritate (mendorong/merangsang)
-          Annoy (membangkitkan)
-          Amuse (menghibur/menyenangkan)
-          Terrfy (mengancam/memberikan peringatan)
-          Mistify or disgust the reader (mengalihkan)
Agar bisa menjadi penulis yang baik, public relations harus mempunyai pengetahuan, antara lain tentang:
-          Karateristik organisasi dan publiknya.
-          Kebutuhan karyawan dan kebutuhan media massa.
-          Visi, misi, dan tujuan organisasi.
-          Isu-isu terkini di masyarakat (baik itu social, politik, ekonomi, maupun lingkungan hidup).
-          Teori-teori dasar komunikasi dan persuasi. Artinya anda mesti mengetahui teori-teori dasar menulis termasuk penguasaan konsep komunikasi seperti komunikator, pesan, media, khalayak, termasuk persuasi. Misalnya, pemahaman tentang cara-cara menulis untuk media cetak, media audio visual atau internet; bagaimana menyusun pesan untuk bisa efektif mersuasi public, dan sebagainya.
            Wawasan luas diperoleh dari berbagai sumber. Bagi public relations, wawasan luas bisa dari buku, media massa, seminar, diskusi public, riset atau obrolan ringan dengan karyawan. (Kriyantono,2012:97)
           
Produk Produk Tulisan

Karya-karya tulisan atau produk-produk tulisan yang berfungsi sebagai media komunikasi public relations dapat di kategorikan kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis informasinya, yaitu:
1.      Informasi yang dapat di control
Adalah produk-produk tulisan yang isi informasinya sepenuhnya dapat di kontrol oleh public relations. Artinya public relations mempunyai kewenangan mulai dari merencanakannya, menulisnya, memilih medianya hingga menyebarluaskan kepada public. Yang termasuk jenis ini antara lain:
-          Iklan Public Relations (Corporat Advertising)
-          Majalah dinding (Message Board)
-          Newsletter
-          Publikasi ringan
-          Profil perusahaan
-          Laporan tahunan
-          Naskah pidato dan presentasi
-          Website perusahaan
2.      Informasi yang tidak dapat di control
Pada jenis informasi ini, wewenang memuat atau menyebarluaskan informasi termasuk isi informasi ketika dimuat berada ditangan media massa. Public relations hanya berwenang menulisnya. Yang termasuk jenis ini antara lain:
-          Siaran Pers (Press Release atau News Release)
-          Cerita latar (Backgrounders)
-          Artikel dan editorial. (Kriyanto,2012:98-99)

Proses Dasar Menulis

            Menulis adalah sebuah proses menghasilkan karya tulis. Karena itu kegiatan menulis mempunyai tahap-tahap tertentu. Secara umum proses menulis terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, penulisan, dan evaluasi.
1. Perencanaan (Planning)
            Perencanaan adalah tahap awal yang menentukan proses penulisan lebih lanjut. Perencanaan mencakup beberapa tahapan berikut:
a)      Merumuskan maksud atau tujuan menulis
Ada dua tujuan atau maksud penulisan secara umum, yaotu penulis bermaksud memberikan informasi dan memersuasi atau menjalin kerjasama dengan khalayaknya.
b)      Tulisan harus didasari oleh pikiran
Agar tulisan kita menarik perhatian khalayak, maka materi pokok tulisan harus mengandung sesuatu yang dapat menarik perhatian orang. Dalam dunia jurnalistik dikenal juga dengan istilah “news values” (nilai berita)
c)      Tulisan untuk mata atau telinga?
Public relations mesti menentukan apakah tulisannya untuk didengar atau dibaca. Teknik penulisan untuk dibaca amat berbeda dengan tulisan untuk didengarkan.
d)     Menganalisis khalayak atau orang yang menjadi sasaran pesan
Dengan mengetahui target sasaran tulisan, akan membantu penulis menentukan jenis kata atau bahasa yang dipilih, struktur pesan ataupun pola penyajiannya.
e)      Menetapkan media
Banyak kriteria yang dipakai dalam memilih media sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam menetapkan media kita bisa mempertimbangkan kecepatan, biaya, sifat khalayak, atau sifat media.
2. Penulisan (Organizing & Composing)
Tahap penulisan merupakan implementasi hal-hal yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Dalam tahap penulisan ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu:
a)      Biasakan membuat draf
Draf bisa disebut sebagai rancangan tulisan. Hal ini untuk menjaga jangan sampai hasil tulisan kita asal-asalan. Draf dapat membantu penyusunan dan pengembangan pokok pikiran, sehingga tulisan semakin terarah, jelas, terstruktur, dan mudah dicerna.
b)      Sederhana, jelas dan mengarah
Sederhana bisa diartikan hemat kata dan tidak menggunakan kata-kata yang rumit dicerna oleh pembaca.
c)      Mengelola bentuk dan teknik penyajian pesan
Ada dua factor yang harus diperhatikan dalam merancang pesan yang efektif, yaitu struktur pesan dan daya tarik pesan.
d)     Struktur pesan
Struktur pesan berkaitan dengan pengorganisasian elemen-elemen pokok dari pesan. Struktur pesan mencakup isi pesannya maupun urutan penyajian pesannya.
e)      Urutan penyajian pesan
Dalam penyajian pesan, dikenal dua macam urutan penyajian yaitu: “klimax vs anticlimax” dan “primacy vs recency”. Klimaks dan antiklimaks berkaitan dengan teknik penyajian pesan yang bersifat satu sisi. Primacy dan recency menunjuk pada teknik penyajian pesan tulisan dengan aspek positif dan negative. Selain itu ada juga model pyramidal order. Model ini menempatkan pesan yang penting ditengah tulisan.
             3. Evaluasi (Editing & Rewriting)
            Evaluasi bisa dilakukan dalam dua tahap. Pertama, sebelum hasil tulisan disebarkan kepada public.Kedua, evaluasi dilakukan setelah hasil tulisan disebarkan kepada public. (Kriyantono,2012:00-117)



DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, Rachmat. 2012. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relation dan Publisitas Korporat. Kencana, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi Antarbudaya Komunikasi merupakan proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain ...