Definisi PR
Writing
Sebagian besar public relations
adalah berkaitan dengan keahlian tulis-menulis. Bahkan perpaduan tugas dan
tanggung jawab untuk organisasi satu dengan lainnya mungkin berbeda, tetapi
menulis selalu ada.
Media komunikasi public relation
antara lain newsletter, bulletin, majalah dinding, company profile,
press-release, back grounders, naskah pidato, annual report maupun iklan
korporat. Media komunikasi tersebut di atas bias disebut sebagai produk tulisan
public relations.
Public relations writing bisa
didefinisikan sebagai “aktivitas menulis atau membuat produk-produk tulisan
yang didesain untuk membangun dan menjaga hubungan positif dengan public yang
dapat mempengaruhi citraa organisasi”. Karena itu, tujuannya adalah
menginformasi dan memengaruhi sikap dan perubahan perilaku public.
(Kriyantono,2012:94)
Tujuan
PR Writing sendiri adalah:
-
To
inform (memberitahu/menginformasikan)
-
Persuade
(membujuk/meyakinkan)
-
Irritate
(mendorong/merangsang)
-
Annoy
(membangkitkan)
-
Amuse
(menghibur/menyenangkan)
-
Terrfy
(mengancam/memberikan peringatan)
-
Mistify
or disgust the reader (mengalihkan)
Agar
bisa menjadi penulis yang baik, public relations harus mempunyai pengetahuan,
antara lain tentang:
-
Karateristik
organisasi dan publiknya.
-
Kebutuhan
karyawan dan kebutuhan media massa.
-
Visi,
misi, dan tujuan organisasi.
-
Isu-isu
terkini di masyarakat (baik itu social, politik, ekonomi, maupun lingkungan
hidup).
-
Teori-teori
dasar komunikasi dan persuasi. Artinya anda mesti mengetahui teori-teori dasar
menulis termasuk penguasaan konsep komunikasi seperti komunikator, pesan,
media, khalayak, termasuk persuasi. Misalnya, pemahaman tentang cara-cara
menulis untuk media cetak, media audio visual atau internet; bagaimana menyusun
pesan untuk bisa efektif mersuasi public, dan sebagainya.
Wawasan luas diperoleh dari berbagai
sumber. Bagi public relations, wawasan luas bisa dari buku, media massa,
seminar, diskusi public, riset atau obrolan ringan dengan karyawan.
(Kriyantono,2012:97)
Produk
Produk Tulisan
Karya-karya
tulisan atau produk-produk tulisan yang berfungsi sebagai media komunikasi
public relations dapat di kategorikan kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis
informasinya, yaitu:
1.
Informasi
yang dapat di control
Adalah
produk-produk tulisan yang isi informasinya sepenuhnya dapat di kontrol oleh
public relations. Artinya public relations mempunyai kewenangan mulai dari
merencanakannya, menulisnya, memilih medianya hingga menyebarluaskan kepada
public. Yang termasuk jenis ini antara lain:
-
Iklan
Public Relations (Corporat Advertising)
-
Majalah
dinding (Message Board)
-
Newsletter
-
Publikasi
ringan
-
Profil
perusahaan
-
Laporan
tahunan
-
Naskah
pidato dan presentasi
-
Website
perusahaan
2.
Informasi
yang tidak dapat di control
Pada jenis
informasi ini, wewenang memuat atau menyebarluaskan informasi termasuk isi
informasi ketika dimuat berada ditangan media massa. Public relations hanya
berwenang menulisnya. Yang termasuk jenis ini antara lain:
-
Siaran
Pers (Press Release atau News Release)
-
Cerita
latar (Backgrounders)
-
Artikel
dan editorial. (Kriyanto,2012:98-99)
Proses
Dasar Menulis
Menulis adalah sebuah proses
menghasilkan karya tulis. Karena itu kegiatan menulis mempunyai tahap-tahap
tertentu. Secara umum proses menulis terdiri dari tiga tahap, yaitu
perencanaan, penulisan, dan evaluasi.
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah tahap awal yang
menentukan proses penulisan lebih lanjut. Perencanaan mencakup beberapa tahapan
berikut:
a)
Merumuskan
maksud atau tujuan menulis
Ada dua tujuan
atau maksud penulisan secara umum, yaotu penulis bermaksud memberikan informasi
dan memersuasi atau menjalin kerjasama dengan khalayaknya.
b)
Tulisan
harus didasari oleh pikiran
Agar tulisan
kita menarik perhatian khalayak, maka materi pokok tulisan harus mengandung
sesuatu yang dapat menarik perhatian orang. Dalam dunia jurnalistik dikenal
juga dengan istilah “news values”
(nilai berita)
c)
Tulisan
untuk mata atau telinga?
Public relations
mesti menentukan apakah tulisannya untuk didengar atau dibaca. Teknik penulisan
untuk dibaca amat berbeda dengan tulisan untuk didengarkan.
d)
Menganalisis
khalayak atau orang yang menjadi sasaran pesan
Dengan
mengetahui target sasaran tulisan, akan membantu penulis menentukan jenis kata
atau bahasa yang dipilih, struktur pesan ataupun pola penyajiannya.
e)
Menetapkan
media
Banyak kriteria
yang dipakai dalam memilih media sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam
menetapkan media kita bisa mempertimbangkan kecepatan, biaya, sifat khalayak,
atau sifat media.
2.
Penulisan (Organizing & Composing)
Tahap
penulisan merupakan implementasi hal-hal yang ditetapkan pada tahap
perencanaan. Dalam tahap penulisan ada beberapa hal yang harus di perhatikan
yaitu:
a)
Biasakan
membuat draf
Draf bisa
disebut sebagai rancangan tulisan. Hal ini untuk menjaga jangan sampai hasil
tulisan kita asal-asalan. Draf dapat membantu penyusunan dan pengembangan pokok
pikiran, sehingga tulisan semakin terarah, jelas, terstruktur, dan mudah
dicerna.
b)
Sederhana,
jelas dan mengarah
Sederhana bisa
diartikan hemat kata dan tidak menggunakan kata-kata yang rumit dicerna oleh
pembaca.
c)
Mengelola
bentuk dan teknik penyajian pesan
Ada dua factor
yang harus diperhatikan dalam merancang pesan yang efektif, yaitu struktur
pesan dan daya tarik pesan.
d)
Struktur
pesan
Struktur pesan
berkaitan dengan pengorganisasian elemen-elemen pokok dari pesan. Struktur
pesan mencakup isi pesannya maupun urutan penyajian pesannya.
e)
Urutan
penyajian pesan
Dalam penyajian
pesan, dikenal dua macam urutan penyajian yaitu: “klimax vs anticlimax” dan
“primacy vs recency”. Klimaks dan antiklimaks berkaitan dengan teknik penyajian
pesan yang bersifat satu sisi. Primacy dan recency menunjuk pada teknik
penyajian pesan tulisan dengan aspek positif dan negative. Selain itu ada juga
model pyramidal order. Model ini menempatkan pesan yang penting ditengah
tulisan.
3.
Evaluasi (Editing & Rewriting)
Evaluasi bisa dilakukan dalam dua
tahap. Pertama, sebelum hasil tulisan disebarkan kepada public.Kedua, evaluasi
dilakukan setelah hasil tulisan disebarkan kepada public.
(Kriyantono,2012:00-117)
Kriyantono, Rachmat. 2012. PR Writing: Teknik
Produksi Media Public Relation dan Publisitas Korporat. Kencana, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar