Senin, 27 April 2020

Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Berdasarkan Level Komunikasi


BAB I
Pendahuluan
Komunikasi pada dasarnya merupakan proses pertukaran informasi antar diri sendiri maupun ataupun orang lain dengan menggunakan simbol, sinyal, perilaku serta tindakan. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator. Dalam proses berkomunikasi terdapat level komunikasi diantaranya adalah:
a. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).

b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.

c. Komunikasi Kelompok dan Organisasi
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

d. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas. (anonym:2015)

Sedangkan Bisnis adalah suatu kegiatan yang menghasilkan keuntungan. Dalam bisnis tidaklah luput dari proses komunikasi yang baik berdasarkan level komunikasinya.
Dalam bukunya,Djoko Purwanto, M.B.A (2006) menyatakan komunikasi bisnis sebagai komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun non verbal untuk mencapai tujuan tertentu.



BAB II
Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Berdasarkan Level Komunikasi

2.1 Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Level Intrapersona:
a.       Saat seseorang melihat iklan Sprite di televisi pada siang hari yang panas, maka orang tersebut bergegas untuk membeli sprite yang terlihat sangat menyegarkan.
b.      Saat SPG Parfume SOGO menawarkan parfume terbaru dari Choco Channel kepada wanita sosialita sehingga wanita tersebut membeli parfume terbaru Choco Channel.
c.       Saat penulis melihat promosi voucher kecantikan IPL dari Musee Platinum Tokyo yang diskon hingga 70% di aplikasi FAVE, maka saat itu juga saya membeli voucher diskon tersebut tanpa pikir panjang.
2.2 Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Level Interpersonal
a.       Seorang Marketing English First di Lobby Mall FX menghampiri saya dan kemudian berbincang mengenai program English First sehingga saya merasa tertarik untuk bergabung bersama English First merupakan salah satu contoh dari komunikasi bisnis Interpersonal.
b.      Saat penulis berbincang berdua bersama kepala divisi marketing perusahaan mengenai Program Promosi yang akan dilakukan selama 1 bulan kedepan di bulan Mei 2017.
c.       Saat penilis membeli tahu bulat di Pacuan Kuda kemudian pedagang tersebut menawarkan penulis untuk membeli tahu bulatnya sebesar Rp. 10.000,- yang pada awalnya saya hanya membeli Rp. 5.000,-
2.3 Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Level Kelompok dan Organisasi
a.       Saat penulis Meeting bersama divisi marketing brand Fashion RA Jeans dan A2T mengenai program promosi bulanan dimana penulis adalah marketing dari divisi brand Fashion JD dan ketiga Brand tersebut merupakan Brand yang dikeluarkan oleh PT. Buana Lautan Mas Garmindo, merupakan salah satu contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Level Kelompok.
b.      Saat penulis dan para tim marketing PT. Buana Lautan Mas Garmindo bertemu bersama marketing LAZADA dan membicarakan mengenai program E-Commerce LAZADA yang ditawarkan untuk Brand yang dikeluarkan oleh PT. Buana Lautan Mas Garmindo merupakan salah satu contoh kegiatan komunikasi bisnis pada level Organisasi.
c.       Saat penulis dan tim marketing PT. Buana Lautan Mas Garmindo melakukan meeting dengan tim marketing PT. Ramayana Lestari mengenai program Meet and Greet di Ramayana demi meningkatkan sales di Ramayana merupakan contoh dari kegiatan komunikasi bisnis level organisasi
2.4 Contoh Kegiatan Komunikasi Bisnis Level Komunikasi Massa
a.       PT. Buana Lautan Mas Garmindo mengadakan Launching Produk Fashion JD by Jessica Iskandar di Ramayana dengan tidak lupa mengundang para wartawan untuk meliput kegiatan tersebut.
b.      Ramayana membuat Iklan di televisi dengan jargon “keren adalah hak segala bangsa” sehingga menarik para penonton khususnya kalangan menengah kebawah untuk membeli produk fashion di Ramayana.
c.       LAZADA membuat banner Diskon 20% di halaman utama aplikasi LAZADA sehingga menarik Customer untuk berbelanja di LAZADA.


























DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/jenis-jenis-komunikasi.html. 2015. Diakses pada 25 April 2017 pukul 13:50
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga

Definisi Humas, Etika, Profesi, dan Etika Profesi

I. Public Relation 

1.1 Definisi Public Relation
PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Seorang praktisi PR dituntut untuk mampu mengerjakan banyak hal. Ia harus bisa menjadi seorang komunikator, seorang penasehat, dan sekaligus seorang perencana kampanye yang baik. (Jeffkins, 1998)
Sedangkan menurut Cutlip, Center & Broom, 2006 “Public Relation adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Greener (dalam Ruslan, 2002:4) menyatakan bahwa Public Relation mencipatakan reputasi bagi perusahaan, organisasi, dan individu yang bertujuan menjaga nama baik suatu perusahaan atau organisasi dengan cara menyelenggarakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk dan layanan kepada khalayaknya.
Someirat dan Ardianto (2005:13) memberikan definisi mengenai Public Relation merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah – masalah atau isu – isu manajemen.
Seorang membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan tanggap terhadap opini public. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan.

1.2 Tujuan Public Relation
Karena Public Relation adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan public relation adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan tersebut diimplementasikan ke dalam program-program public relations.
Agar program tersebut berjalan dengan baik – salah satunya agar mendapat publisitas media- maka perlu didukung oleh media PR (PR Tools), antara lain press release, website, company profile, dan produk-produk tulisan lainnya.
Dalam realita praktik public relation di perusahaan, tujuan public relation antara lain;
1. Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya
2. Membangun citra koorporat (coorporat image)
3. Citra koorporat melalui program CSR
4. Membentuk opini public yang favourable
5. Membentuk goodwill dan kerja sama. (Kriyantono : 2008)
Ruang lingkup tujuan PR itu sendiri ternyata sedemikian luas. Namun sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, maka kita harus selalu membuat skala prioritas.
Dari sekian banyak hal yang bias dijadikan tujuan kegiatan PR sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c) Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar ekspor baru.
e) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang akan go public
f) Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
g) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h) Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi risiko pengambil-alihan (take over)
j) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k) Untuk meyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan social sehari-hari.
l) Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan suatu acara.
m) Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan. ( Jefkins:2014) 

1.3 Fungsi Public Relation
Fungsi atau peranan adalah harapan public terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh Public Realtion sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relation.
Secara garis besarfungsi public relation adalah:
a) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication).
b) Melayani kepentingan public dengan baik (serve public’s interest).
c) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners). (Kriyantono : 2008)
Sedangkan Cutlip & Center menyebut fungsi public relation sebagai berikut:
a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public kepada perusahaan
c) Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan umum. d) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan public, baik internal maupun eksternal.
Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas atau Public Relation, yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintergrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. (Ruslan:2010)

1.4 Kegiatan Public Relation
Dalam membina hubungan yang harmonis pada dasarnya mengacu pada sikap saling menghargai (mutual appreciation), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence) dan toleransi. Hubungan yang baik dengan media massa tersebut di bangun melalui suatu kejujuran, serta mau membantu untuk pelayanan pemberian sumber berita atau informasi yang diperlukan dalam suasana saling menghormati, dan adanya keterusterangan.
Hubungan yang baik dengan media dapat tercapai apabila pihak humas menerapkan prinsip-prinsip membina hubungan yang harmonis yaitu;
a. Mutlak adanya kejujuran, dan keterusterangan
b. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers / media
c. Jangan meminta-minta atau mengemis kepada pers / wartawan, misalnya agar press release bias dimuat padahal nilai beritanya tidak ada sama sekali.
d. Jangan coba-coba minta untuk menutup saluran informasi, misalnya pihak humas mengucapkan, no comment, tidak tahu, tolong jangan dimuat, hingga off the record kepada pihak pers. Kalau saluran informasi tersebut ditutup, maka pers akan mencari informasi tidak resmi, yang kebenarannya tidak dapat lagi terkontrol oleh pihak humasnya.
e. Jangan terlalu membanjiri media dengan segala macam publisitas yang tidak jelas tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.
f. Selalu meng-update setiap daftar nama reporter, tugas peliputannya, alamat dan telepon redaksi dan sebagainya, agar dalam kerjasama itu saling mengenal dengan baik antar kedua belah pihak dalam upaya membangun “good press relationship” tersebut. (Ruslan, 1999 : 158)
Pada dasarnya aktivitas Public Relation (PR) meliputi kegiatan mulai dari pembenahan organisasi itu sendiri, hingga kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan dan hubungan yang positif di mata publiknya.
Menurut Cutip, (1994:5) menyebutkan 10 (sepuluh) tugas atau kegiatan yang tercakup menjadi kegiatan Public Relation, yaitu:
1. Writing (menulis) Yaitu kegiatan yang membuat bermacam-macam tulisan yang dibuat dalam bentuk berita, surat berita, korespondensi, laporan, pidato, buklet, teks, naskah untuk radio dan TV, skrip film, artikel untuk majalah dan bulletin, iklan institusional, informasi produk, dan material teknikal.
2. Editing Yaitu berbagai macam komunikasi internal dan eksternal dalam bentuk publikasi, surat berita untuk karyawan, laporan untuk pemegang saham, dan lain-lain.
3. Media Relation Yaitu melakukan kontak dengan media dan majalah untuk memberikan informasi terbaru tentang organisasi dan menanggapi permintaan informasi tertentu atau wawancara dari dan dengan media.
4. Special Event Yaitu merancang dan menangani konfrensi pers, pameran, konvensi, pen-house, perayaan ulang tahun perusahaan, acara pengumpulan dana, pengamatan khusus, program kontes dan penghargaan.
5. Speaking Yaitu kegiatan mewakili organisasi atau merancang acara penampilan orang lain di depan public.
6. Production Yaitu melakukan komunikasi dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan tentang multimedia, termasuk seni fotografi, lay-out untuk brosur, buklet, laporan, iklan institusioanl, publikasi periodical, rekaman dan auditing suara dan video-tape, serta presentasi audio-visual.
7. Research Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi sehingga memudahkan organisasi untuk merencanakan program sesuai kebutuhan dan masalah Public Monitoring efektivitas program Public Relation selama pelaksanaan dan evaluasi dampaknya.
8. Programing & Conseling (Membuat Program dan Bimbingan) Yaitu kegiatan menentukan kebutuhan, prioritas, tujuan, public, sasaran, dan strategi.
9. Training Bekerjasama dengan wakil – wakil organisasi untuk membuat persiapan menghadapi media, presentasi, dan pemunculan public lainnya.
10. Management Yaitu kegiatan administrasi operasi fungsi personalia, keuangan, dan program. (Cutlip, 1994:5)
Untuk dapat melakukan pekerjaan atau kegiatannya seorang Public Relations mempunyai alat-alat kegiatan (PR tools). Alat-alat kegiatan ini bias disebut sebagai media public relations, antara lain:
• Publisitas dan media relations, seperti:
- Press Release (menulis berita tentang perusahaan kepada media).
- Press Conference (menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara langsung mengundang wartawan).
- Press Tours (mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan).
- Press Party (menjamu wartawan makan bersama).
- Press receptions (mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan).
- Media Gathering (mengumpulkan media dalam sebuah forum), dan lainnya.
• Special Events:
- Open House atau company visit - Fund-raisers (kegiatan mengumpulkan dana)
- Trade-Shows (mengadakan pameran dagang)
- Award Ceremonies (acara pemberian penghargaan)
- Contest (lomba-lomba)
- Seminar (mengadakan seminar dengan temayang bersangkutan dengan kepentingan masyarakat, baik sebagai penyelenggara atau pembicara)
• Corporate Adevertising (iklan-iklan korporat untuk menunjang citra)
• Newsletters (ini adalah media tulisan yang bias digunakan untuk internal ataupun eksternal public). • Speaker bureau (biro khusus juru bicara yang bertugas menyampaikan informasi kepada public).
• Lobbying (melakukan negosiasi baik kepada lembaga pemerintah atau bukan berkaitan dengan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan).
• Charitable contributions (kegiatan-kegiatan amal untuk membantu masyarakat)
• Thankyou Notes and Letters (ucapan-ucapan terimakasih kepada public).
• Audio-visual instrument (misalnya membuat company profile berbentuk audio-visual dan materi presentasi dihadapan public).
• Sponsorships (menjadi sponsor berbagai event di masyarakat).
• Letters Of Dennial (surat klarifikasi atas sebuah informasi yang tidak benar yang disampaikan ke media). (Kriyantono : 2008)

 II. Etika 

2.1 Definisi Etika
Secara etimologi etika berasal dari kata bahasa yunani ethos berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpkir. Dalam istilah filsafat, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan. Etika dalam kamus ilmiah adalah studi tentang sifat umum moral dan pilihan-pilihan moral spesifik yang harus dibuat seseorang dan menjadi suatu pengkajian soal moralitas atau terhadap nilai tindakan moral.
Etika menyangkut pilihan-pilihan komunikasi sehingga dengan memeriksa dan lebih menyadari nilai-nilai kita sendiri, kita lebih bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan kita. (Mulyana, 10996) Selain pengertian diatas ada beberapa pengertian etika menurut para ahli salah satunya, WJS. Poerwadarminta menurutnya etika adalah ilmu pengetahuan tentang asa-asas akhlak(moral). Sedangkan dalam Ensiklopedi pendidikan Etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk dan moral.
Namun demikian, apabila dibandingkan dalam pemakaian yang lebih luas perkataan etika dipandang sebagai lebih luas dari perkataan moral, sebab terkadang istilah moral sering dipergunakan hanya untuk menerangkan sikap lahiriah seseorang yang biasa dinilai dari wujud tingkah laku atau perbuatannya saja. Sedangkan etika dipandang selain menunjukkan sikap lahiriah seseorang juga meliputi kaidah-kaidah dan motif-motif perbuatan seseorang itu. (Lubis, 1994)

Berdasarkan beberapa pengertian etika diatas, etika secara sederhananya yaitu nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

III. Profesi 

3.1 Definisi Profesi
Pengertian Profesi adalah suatu jabatan atau juga pekerjaan yang menuntut keahlian atau suatu keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan dari “profesi” selalu dapat dikaitkan dengan pekerjaan atau juga jabatan yang dipegang oleh seseorang,namun akan tetapi tidak semua pekerjaan atau suatu jabatan dapat disebut dengan profesi disebabkan karena profesi menuntut keahlian dari para pemangkunya.
Hal tersebut mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau suatu jabatan yang disebut dengan profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang, namun tetapi memerlukan suatu persiapan dengan melalui pendidikan serta pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.
Pekerjaan tersebut tidak sama dengan profesi. (anonym, 2016)


IV. Etika Profesi 

4.1 Definisi Etika Profesi 
Pengertian Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang berupakan kewajiban terhadap masyarakat. 

Pengertian Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional tertulis yang dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa yang tidak benar serta tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah supaya dapat professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau juga customernya.
Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang tidak professional. (Anonym, 2016)

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)


 Daftar Pustaka
Anonym. 2016. http://www.pendidikanku.org/2015/07/pengertian-etika-pengertian-profesi-pengertian-etika-profesi-pengertian-profesionalisme.html. Diakses pada 27 April 2017

K. Lubis Suhrawardi, Etika Profesi Hukum(Jakarta: Sinar Grafika, 1994) hlm. 2

Mulyana Dedi, Human Comunication:Konteks-Konteks Komunikasi(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offoset, 1996)

 Jefkins, Frank. Public Relation. Jakarta. Erlangga. 2014 Kriyantono, Rachmat. Public Relation Writing. Jakarta. Kencana. 2012

Kamis, 16 April 2020

2hari 1 malam Pulau Pari cuma 150rb'an!!

Pelabuhan Muara Angke, 2017

Pagi itu setelah shalat subuh mata kami masih berat banget, tapi kami harus segera berangkat ke pelabuhan Muara Angke demi antri tiket kapal. Kami berenam berangkat dari bekasi menggunakan mobil pribadi ke Muara Angke, di Muara Angke sendiri banyak lahan yang menyediakan parker inap.
Kami sampai di pelabuhan Muara Angke sekitar pukul 06:00, dannnnn antrian tiketnya sudah panjang bangetttt. Kami antri untuk membeli tiket kapal Muara Angke – Pulau Pari dengan keberangkatan pukul 10.00 WIB seharga Rp. 40.000,- dan asuransi Rp. 2.000,- per orang. Karena kami disana tendaan jadi dikenakan tariff sekitar Rp. 5.000,- pertenda yaa (kami 2 tenda).
Walaupun antriannya panjang tapi sebetulnya ga terlalu lama kok guys jadi kamu ga perlu beli tiket di Calo. Pukul 10:00 WIB kapal pun berangkat, perjalanan dari Muara Angke – Pulau Pari sekitar 1 – 1,5jam. Pukul 11:30WIB
Kami sampai di pulau pari, sesampainya disana kami mencari penduduk sekitar yang menyewakan kapal tradisional untuk island hoping dan snorkeling. Jangan khawatir, disana banyak kok penduduk yang menyediakan jasa tersebut. Kami akhirnya menyewa kapal tradisional untuk island hoping dan snorkeling seharga Rp. 400.000,- (tergantung keahlian nego kalian yah guys). Kapal tradisional ini bisa menampung penumpang hingga 12 orang, karena kami cuma berenam jadi perorang sekitar Rp. 67.000,-. Sambil menununggu abangnya prepare kita memanfaatkan waktu dengan shalat dzuhur dan makan siang terlebih dahulu. Di pulau pari sendiri banyak warung makan dan jajan juga loh.
Snorkeling, Pulau Pari 2017 
Waktu sudah menunjukan pukul 13:00 WIB, kegiatan yang kami lakukan terlebih dahulu adalah snorkeling mumpung ombaknya belum terlalu besar. Buat kamu yang ga bisa renang tenang aja, abangnya juga ikut nyemplung kok buat jagain kalian.
Oh iya tips untuk kalian yang mau punya foto bagus saat snorkeling jangan lupa bawa biscuit atau roti untuk kasih makan si Ikan ya biar ikannya pada nyamperin, tapi jangan lupa sampahnya di simpen dulu ya jangan dibuang ke laut. Setelah puas snorkeling, kami island hopping ke Pulau Perak. Di Pulau ini kami mampir untuk berfoto-foto atau sekedar bersantai menikmati kopi dan gorengan karena habis snorkeling perut jadi laper lagi hihihihi. Pukul 17:00 kami balik ke Pulau pari dan prepare mendirikan camp di pantai pasir perawan.
Sambil nunggu camp jadi, sebagian dari kami bilas di kamar mandi umum. Malampun tiba, kami menikmati suasana malam di pantai pasir perawan dengan iringan deru ombak bersama Indomie (bukan iklan). Karena kami sangat lelah, kami pun tidur lebih awal. Keesokan harinya kami menikmati indahnya pantai pasir perawan, tidak lupa kami foto-foto dan berenang disana.
Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari 2017 
Oh iya Keindahan pantai pasir perawan jangan sampai membuat kalian lupa waktu yah guys, karena kapal kepulangan berangkat pukul 10:00 WIB, jadi kalian harus prepare untuk pulang dan antri yaaa. Kami pun melakukan perjalanan pulang kembali ke Muara Angke, sesampainya di Muara Angke kami bayar parkir inap mobil sekitar Rp. 50.000,-.

Sekedar saran, lebih baik kalian ke Muara Angke menggunakan transportasi umum atau gr*b car maupun g* car. Alasannya adalah karena di Muara Angke gabung dengan pasar ikan, mobil kalian juga akan ikutan wangi ikan hahahaha, untuk keamanan so far sih aman yah.

Nah itu dia sedikit cerita tentang 2hari 1 malam di Pulau Pari, berikut rincian pengeluaran inti kami yah;
• Ticket PP : Rp. 80.000,-
• Retribusi : Rp. 2.000,-
• Asuransi PP : Rp. 4.000,-
• Island Hopping & Snorkeling Rp. 400.000,-/6orang : Rp. 67.000,-

Jadi total perorangnya kurang lebih sekitar Rp. 153.000,- aja !!! untuk makan/jajan dan parkir mobil ga di hitung yah karena itu optional. Untuk makan kalian bisa bawa bekal dari rumah dan untuk parkir mobil juga kalian bisa menggunakan transportasi umum dari masing-masing orang. Kalau kalian lebih ramai lagi mungkin saja jadi lebih murah !! Gimana tertarik untuk backpacker ke Pulau Pari? Sangat hemat dan mudah bukan tanpa agen perjalanan.

Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi Antarbudaya Komunikasi merupakan proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain ...